Yakinkah anda PEMILU 2009 berhasil memilih orang-orang yang peduli terhadap nasib bangsa dan negara. Kemudian mampu menciptakan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia. Tak mau KKN dan Memegang amanah NKRI.

17 Oktober 2008

Anakku Sayang

Aku senang sekali dua hari belakangan ini. Anakku Ikhsan kuajak jalan sembari ngantar buku TTS di tempat langganan. Kami pergi ke Siantan Selasa kemarin (14/10) . Ada dua langanan yang kami singgahi. Si Abang ( panggilan sayang kami kepadanya) sebenarnya kurang sehat. Aku sengaja mengajaknya pergi untuk mencari udara segar di luar. Rasanya kasihan juga lihat dia tak bisa bermain. Dia biasanya ceria bermain dengan teman-temannya, namun sejak demam dia hanya terbaring di kamar sambil nonton Tv.

Banyak hal dia tanyakan sepanjang perjalanan. Si Abang anaknya pintar. Rasa ingin tahunya begitu besar. Aku yang kadang-kadang tak sanggup mendengar pertanyaannya

”Pak, itu lubang galian untuk apa yaa.?”tanyanya padaku sambil menunjuk kearah galian lubang di tepi jalan.

”Ohh itu.......”

”Iya, Pak. Kok banyak sekali?”

”Lubang galian itu untuk kabel telepon.” jelasku padanya.

”Mana kabelnya Pak?

”Yang besar itu.” Kataku sembari menunjuk gulungan kabel yang tak jauh berada di depan sebuah toko.

”Betul Pak, Betul.”jawabnya sambil menoleh kearah yang kutunjuk

Pulang mengantar buku TTS kami kehujanan. Ia kubujuk agar mau menggunakan mantel. Abang duduk di depan motor. Dia gelisah karena pandangannya terhalang jas hujan. Jas hujan tersebut aku bentangkan hingga menutupi seluruh kepalanya.

”Sebentar lagi sampai Nak.”bujukku.

”Iya Pak”

Saat berada di persimpangan Tanjung Raya, Aku langsung membelokkan motor Honda Supra X yang ku beli tahun 2006 ke kiri. Rencanaku mau ke Jl Panglima Aim untuk membelikan DVD film kesukaannya. Sampai di sana yang ada hanya kaset Ipin dan Upin. DVD Ipin dan Upin itu juga merupakan kesukaannya. Dia setuju dan kamipun langsung pulang.

Tiba dirumah Si Abang muntah-muntah, badannya panas.Tapi syukur Dia tak takut makan obat. Setelah itu kami masuk kamar. Segera ku putar DVD player. Kami tertawa melihat tinggah pola lucu kartun 3D dari negeri Jiran. Tontonan yang menarik yang banyak mengandung unsur mendidik.

Besoknya, Si Abang juga ikut mengantar TTS di Pondok Indah Lestari ( PIL ). Kali ini kondisinya tidak lebih baik dari kemarin. Setelah mengantar di dua toko, kami langsung lewat jalan pintas menuju Ayani2. Rencananya kami akan pergi ke Mega Mal.

Saat keluar dari jalan PIL, Abang sedikit muntah.

”Pak, jalannya jangan cepat-cepat yaa.”pintanya

”Iya Nak... Abang pusing kah.”tanyaku sembari mengusap ubun-ubunnya

”Abang sakit perut, mulas dan pusing.”

”Kalo begitu kita pulang yaa.”

”Jangan Pak, jangan. Kita langsung pergi ke Mal yaa.” renggeknya

”Iya...iya Bapak ajak Abang pergi.”

Kamipun berjalan dengan perlahan. Sekitar delapan menit dari PIL kami tiba di tempat yang jadi idolanya. Seperti biasa saaat hendak melewati pos parkir, Abang yang mengambil karcis yang diberikan petugas parkir.

Setelah mendapat tempar parkir yang tidak terlalu jauh, kamipun langsung menuju Fun Station. Kutukar sepuluh koin buat main Ciat-Ciat(Sebuah game action kegemarannya).

Sehabis itu, kami main game yang dapat hadiah tiket. Tiket tersebut dapat ditukarkan dengan hadiah yang terpajang di etalsase tempat penukaran koin.

Setelah mendapatkan sebuah mainan, ia mengajak main internet.

Namun sebelum sampai di Café Oh La La tempat tongkrongan yang ada hot pot gratis, Abang Ikhsan perutnya mules.

“Pak cepatlah,Abang mau muntah nih.”

“Ayo kita cepat-cepat’’

Tiba di bilik temenong, dia hanya muntah sedikit.

”Minta air hangat Pak.”

”Ayo kita keluar. Cari air hangat.” kataku sembari membetulkan celana dan bajunya.

Aku duduk di deretan paling depan di Cafe Oh La La. Laptop merk MSI yang kelihatan agak usang ku keluarkan dari dalam tas. Segera kupesan air hangat dan kentang goreng buat anakku. Aku hanya pesan kopi. Tak boleh banyak – banyak, mahal.

”Semuanya 30 ribu Pak.”kata pelayan sambil menyodorkan bill.

”Oh iya,ini Mbak.” jawabku sembari memberi tiga lembar uang sepuluh ribu. Pelayan segera pergi. Kamipun mulai berinternet ria. Awalnya ada sedikit ganguan. Namun sekitar sepuluh menit menunggu kami berhasil juga. Abang Ikhsan senangnnya bukan main.Kami mendown load gambar-gambar kesenangannya. Beraneka jenis yang

mau di copynya.

”Pak, gambar Naruto ya”

”Ehh Power Ranger juga Pak,”

Aku hanya bisa bilang iya. Dan saat waktu sudah menunjukan pukul delapan, ia ku ajak pulang.

”Bentar dululah Pak”

”Gambar Ipin dan Upin belon”

Sekali lagiaku terdiam. Dan hanya bisa menurut kehendak anakku yang manja.

Setelah ia merasakan perutnya kembali mulas. Ia segera mengajak aku pulang.

”Pak..pulang yuk.”

”Iya mari kita pulang. Nanti kita main lagi.” jawab segera.

Kami pulang dan ia mencerita semuanya pada mamanya.

Di rumah ia kembali muntah. Namun tidak banyak.

Ia juga minta dibuatkan stiker. Gambar gambar yang kami peroleh saat

berinternet ria di Mega Mall. Kemudian aku mulai mengutak atik komputer.

Yaa sekarang aku mulai menyenangi program-program desain grafis. Abang Ikhsan tidak mau tidur sebelum yang dipintanya jadi.

”Abang bobo saja dahulu. Nanti Bapak yang buatkan. Besok pasti jadi.” bujukku

Awalnya ia tidak mau. Namun, setelah ia kubawa kedapur dan melihat banyak tikus. Ia mau dan langsung menuju ke PULAU KAPUK.

Selamat tidur anakku. Semoga kau jadi anak yang baik, Sesuai dengan arti namamu. Semoga pula kau jadi anak yang saleh, berbakti pada kedua orangtuamu, bangsa dan agamamu.

Rabu, 15102008 D4ni